LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :
Permen Cokelat
Sub Pokok Bahasan : Milk dan Dark Chocolate
Uraian Kegiatan : Pemastaan dan Tempering
Tanggal Kegiatan : 23 Maret - 29 April 2015
Tempat Kegiatan : Rumah Coklat BBIHP Makassar
Sub Pokok Bahasan : Milk dan Dark Chocolate
Uraian Kegiatan : Pemastaan dan Tempering
Tanggal Kegiatan : 23 Maret - 29 April 2015
Tempat Kegiatan : Rumah Coklat BBIHP Makassar
Tujuan Kegiatan:
Kegiatan ini bertujuan untuk membuat permen cokelat.
Alat dan Bahan:
Alat:
- Alat conching
- Tempering
- Kulkas
- Timbangan
- Cetakan cokelat
- Spatula
- Talenan
- Kemasan aluminium foil dan kertas
Bahan:
- Pasta cokelat :
24,4%
- Lemak kakao :
26,4%
- Susu :
21,95%
- Gula pasir :
26,8%
- Vanili :
0,1%
- Garam :
0,05%
- Lesitin :
0,3%
Prosedur Kerja :
Alat
dan bahan disiapkan, pasta cokelat dan lemak dipotong kecil-kecil. Semua bahan
dimasukan ke dalam alat pemasta selama 4 jam, kemudian dicetak dengan
menggunakan talenan. Adonan permen cokelat dimasukan ke dalam alat tempering.
Dicetakan dengan menggunakan cetakan cokelat. Dimasukan ke dalam kulkas.
Setelah padat permen cokelat dikemas dengan menggunakan kemasan aluminium foil.
Hasil
dan Pembahasan :
Permen
cokelat atau soft candy merupakan
produk hasil olahan biji kakao yang mempunyai tekstur lembut dan rasa yang
mempunyai tekstur lembut dan rasa manis. Pada dasarnya produk cokelat yang
digunakan dalam pembuatan permen berfungsi sebagai bahan perasa dan sebagai
pelapis (coating). (Alikonis 1980).
Karakteristik
yang harus dimiliki pada produk permen cokelat adalah sifat fisiknya, mempunyai
penampakan yang baik, mengkilap, permukaannya licin, serta pada suhu kamar harus
memadat dan pada suhu rongga mulut (-37oC) dapat meleleh. Selain itu
emulsi lemak harus stabil selama penyimpanannya sehingga tidak terjadi proses
migrasi lemak ke permukaan produk (Afoakwa et al. 2009 dan Sukendar 2008).
Migrasi
lemak ke permukaan produk sering disebut fat
bloom. Gejala ini ditandai dengan adanya bintik-bintik putih atau
keabu-abuan pada permukaan permen. Salah satu penyebabnya akibat tidak
dilakukannya tempering atau dilakukan dengan tidak benar. Penambahan emulsifier
misalnya lesitin, dapat mengurangi terjadinya fat bloom (Hartomo dan Widiatmoko, 1993).
Adonan
permen cokelat dibuat dari campuran pasta cokelat, lemak, gula pasir, susu, dan
bahan lain sebagai penambah rasa seperti vanili dengan perbandingan tertentu,
untuk mendapatkan penampilan yang baik (mengkilap), adonan cokelat tersebut
perlu ditambah lesitin. Penambahan lesitin membuat adonan cokelat menjadi lebih
ringan karena kekentalannya menjadi sedikit lebih rendah.
Lemak
kakao adalah lemak yang diperoleh dari dari biji kakao (nib) yang difermentasi
atau tidak difermentasi. Lemak kakao memiliki sifat stabil, mengandung
antioksidan alami yang dapat mencegah ketengikan dan mempunyai masa simpan yang
panjang yaitu 2-5 tahun, mempunyai titik leleh sekitar 34oC-38oC,
berbentuk padat suhu ruang, tetapi mencair pada suhu tubuh (Anonim, 2007)
Pembuatan
permen cokelat dilakukan dengan cara mencampurkan semua bahan-bahan adonan
permen cokelat di dalam alat universal
conching sampai homogen. Proses conching
adalah proses pematangan dan penghalusan pada suhu 70oC selama 4
jam. Vanili dan lesitin ditambahkan ke dalam adonan 30 menit sebelum proses conching berakhir. Setelah proses conching adonan ditempering sesuai
dengan suhu tempering. Proses tempering dilakukan untuk mendapatkan produk
permen cokelat yang mempunyai penampilan fisik yang yang mengkilap. Proses
tempering melalui tiga tahap yaitu pemanasan pada suhu pemanasan 42oC,
pendinginan 32,2oC dan, pendinginan lanjutan 31,5oC untuk
dark chocolate dan 30,4oC untuk milk chocolate. Waktu yang
dibutuhkan untuk memanaskan adonan permen cokelat yaitu 6 menit, dari proses
pemanasan ke pendinginan yaitu 12
menit dan dari proses pendinginan ke pendinginan lanjutan yaitu 2 menit.
Pencetakan
bertujuan untuk memperoleh permen cokelat dengan bentuk, kenampakan, dan ukuran
yang menarik. Proses pencetakan dapat dilakukan dengan beberapa rangkaian
kegiatan sebagai berikut. Setelah pengisian, cetakan diletakkan di atas meja
getar untuk mengeluarkan udara dari adonan. Untuk memadatkan adonan, cetakan
dimasukkan ke dalam ruang pendingin.
Permen
cokelat dilepas secara mekanis dengan cara membalik cetakan. Permen cokelat
sebaiknya disimpan selama 12-24 jam pada suhu 15,5-21oC, sebelum
pengemasan agar permen cokelat tidak rusak atau patah selama proses pengemasan.
Pengemasan
bertujuan untuk melindungi hasil olahan akhir dari pengaruh lingkungan,
sehingga mutu hasil olahan tetap baik dan dapat dikonsumsi dalam jangka waktu
cukup lama. Pembungkus yang baik untuk permen cokelat adalah aluminium foil.
Kesimpulan :
Secara garis beras tahapan pembuatan permen cokelat
yaitu; conching, tempering, pencetakan dan pengemasan. Proses conching merupakan proses penting dalam pengolahan produk cokelat. Tempering dilakukan untuk memperoleh
cokelat yang stabil. Pengemasan bertujuan untuk menjaga mutu permen cokelat
tetap baik dan dapat dikonsumsi dalam jangka waktu cukup lama. Kemasan yang
baik untuk permen cokelat adalah aluminium foil.
Daftar Pustaka :
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP)
Makassar.
T.
Wahyudi, T.R Panggabean, Pujiyanto, 2008. Panduan Lengkap Kakao Manajemen
Agribisnis dari Hulu Hingga Hilir. Penerbit Penebar Swadaya, Jakarta.