REKAPITULASI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA MAGANG INDUSTRI MAHASISWA (PKMI)
OLEH
NAMA :
RESKY ALVIONITA PUTRI
NIM : 1122336
BIDANG
PKP : PERKEBUNAN
LOKASI : MAKASSAR, SULAWESI SELATAN
PROGRAM
STUDI AGROINDUSTRI
JURUSAN
TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK
PERTANIAN NEGERI PANGEKP
2015
LEMBAR ISIAN KEGIATAN
Pokok Bahasan :
Profil BBIHP MakassarSub Pokok Bahasan :
Pengenalan BBIHP MakassarUraian Kegiatan :
Latar Belakang, Visi dan MisiTanggal Kegiatan :
2-10 Februari 2015Tempat Kegiatan : Perpustakaan BBIHP Makassar
Tujuan Kegiatan:
Pengenalan, mengetahui profil dan lokasi BBIHP
Makassar.
Prosedur Kerja :
Memasuki
kantor BBIHP, mendengarkan penjelasan singkat.
Hasil dan Pembahasan :
A.
Lokasi BBIHP Makassar
Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar beralamat di Jl. Racing Center
No. 28, Jl. Prof Abdurahman Basalamah No. 28 Makassar 90231.
B.
Sejarah Singkat
Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) adalah lembaga pemerintah di bidang
penelitian dan pengembangan di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu
Industri, Kementerian Perindustrian. Lembaga tersebut didirikan pada tahun 1947
dengan nama “Laboratorium Voor Schelkunding Onderzook”, sebagai cabang dari
Laboratorium Pusat di Bogor. Pada tahun 1952 nama lembaga ini berubah menjadi
Balai Penyelidikan Kimia Cabang Makassar dan pada tahun 1961 berubah menjadi Balai
Penelitian Kimia. Selanjutnya pada tahun 1980 institusi direorganisasi menjadi
Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Ujung Pandang. Reorganisasi kembali
terjadi pada tahun 2002 menjadi Balai
Besar Industri Hasil Perkebunan.
C.
Visi dan Misi
Visi
Menjadi
Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan
Peyediaan Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan.
Misi
a. Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan
teknologi yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri.
b. Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas
dan profesional.
c. Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga
terkait lainnya.
D.
Tujuan BBIHP Makassar
BBIHP
mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan,
standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi
industri hasil perkebunan, dan menyelenggarakan beberapa fungsi antara lain
memberikan pelayanan jasa teknis penelitian dan pengembangan industri hasil
perkebunan; rancang bangun dan perekayasaan, standardisasi; pengujian,
kalibrasi, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan.
Penelitian dan Pengembangan: Kegiatan Litbag difokuskan pada:
1. Pemanfaatan sumber daya berbasis komoditi perkebunan
seperti kakao, kopi, kemiri, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, mente, lada, vanili
dan jarak untuk menaikkan nilai tambah komoditi tersebut.
2. Inovasi teknologi bahan baku termasuk gugus-gugus
fungsionalnya, bahan subsititusi impor, proses dan produk.
3. Rancang bangun dan perekayasaan mesin peralatan
pengolahan komoditi hasil perkebunan.
4. Pengolahan dan pemanfaatan limbah industri hasil
perkebunan.
Standardisasi: Kegiatan ini meliputi rancangan, penerapan,
pengawasan dan revisi standar SNI industri hasil perkebunan, khususnya untuk
metode uji dan standar kualitas. Standar ini difokuskan pada bahan baku, bahan
pembantu dan produk.
Pengujian: Laboratorium pengujian BBIHP Makassar sudah
berpengalaman dalam memberikan jasa pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu,
produk, dan limbah industri dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI), Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri atau Standar Internasional
lainnya. Laboratorium Pengujian sejak 19 Juli 2012 mendapat sertifikat
akreditas SNI ISO/ICE 17025 : 2008 (LP-110-IDN) dari Komite Akreditas Nasional
(KAN) Badan Sertifikasi Nasional.
Kemampuan
dan lingkup pengujian yang dimiliki:
1. Pengujian mutu produk makanan dan minuman: AMDK,
garam konsumsi beryodium, mi instan, tepung terigu, gula pasir, gula rafinasi,
biskuit, udang beku, abon, minyak goreng, kecap, saus, kopi bubuk, kakao bubuk,
sirop, minuman beralkohol, dan lain-lain.
2. Pengujian mutu produk kimia: pupuk, semen portland,
dan kapur tohor.
3. Pengujian mutu produk bahan bangunan: batu bata,
paving stone, genteng, marmer, baja lembaran lapis seng, baja tulangan beton,
batu-batuan, besi, kayu lapis, dan balok kayu.
4. Pengujian mutu bahan baku hasil perkebunan dan
pertanian: biji kakao, biji kopi, biji jagung, geplek, kemiri, dan bungkil
kopra.
5. Pengujian limbah: emisi, udara ambient, cair,
padatan, dan B3.
6. Pengujian kualitas air permukaan: air baku, sumur, sungai,
danau, dan laut.
Sertifikasi: Lembaga sertifikasi produk BBIHP “LSPro BBIHP
Makassar” memberikan layanan sertifikasi bagi kepastian mutu produk dengan
mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Ruang
lingkup sertifikasi:
1. SNI 01-3351-2000: Mi instan.
2. SNI 01-3553-1996: Air dalam kemasan.
3. SNI 01-3556-2000: Gram konsumsi beryodium.
4. SNI 01-3751-2000: Tepung terigu sebagai bahan
makanan.
5. SNI 02-2801-1998: Pupuk urea.
6. SNI 02-2803-2000: Pupuk NPK padat.
7. SNI 02-3769-1995: Pupuk SP-36.
Konsultasi: Penyusunan dan penerapan dokumen; pengujian atau
kalibrasi sesuai SNI ISO 9001: 2008 untuk industri; cara produksi makanan yang
baik/GMP untuk industri makanan dan minuman; dan Sertifikasi Produk Penggunaan
Tanda (SPPT) SNI untuk industri.
Perpustakaan: Perpustakaan BBIHP mempunyai koleksi buku sekitar
3000 judul termasuk textbook, jurnal litbang, standardisasi dan lain-lain.
Untuk mensosialisasikan hasil-hasil litbang dan perguruan tinggi, BBIHP
menerbitkan Jurnal Industri Hasil Perkebunan (JIHP).
Kalibrasi: Kalibrasi peralatan ukur laboratorium dan instrumen
bertujuan untuk menjamin keakuratan pengukuran yang tinggi. Laboratoium
kalibrasi BBIHP Makassar sejak 21 juli 2011 mendapat sertifikasi akreditas SNI
ISO/IEC 17025: 2008 (LK-139-IDN) dari Komite Akreditas Nasional (KAN) Badan
Standardisasi Nasional dengan layanan jasa kalibrasi antara lain:
1. Timbangan elektronik 8. Pipet volum
2. Oven 9. Pipet ukur
3. Tanur 10.
Gelas ukur
4. Waterbath 11.
pH meter
5. Inkubator 12.
Turbidy meter
6. Buret 13.
TDS meter
7. Labu ukur 14.
Peralatan ukur/instrumen lainnya
Pelatihan: Tujuan pelatihan adalah untuk mentrasfer
pengetahuan dan teknolgi tertentu kepada tenaga kerja industri dan perajin
untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Jenis
pelatihan yang disediakan sebagai berikut:
1. Manajemen dan teknologi pengolahan dari industri
hasil perkebunan.
2. Pencegahan polusi dan teknologi pengolahan limbah.
3. Sistem manajemen, seperti ISO 17025 (laboratorium),
ISO 9001 (mutu), HACCP (keamanan pangan) dan ISO 14000 (lingkungan).
4. Standardisasi dan penerapan SNI.
E.
Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi Balai Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar tercantum pada bagian
berikut:
Sumber: Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP)
Makassar, 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar