Selasa, 01 Maret 2016

Rekap PKMI BBIHP Makassar Pengenalan BBIHP

REKAPITULASI PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA MAGANG INDUSTRI MAHASISWA (PKMI)

OLEH

NAMA                 : RESKY ALVIONITA PUTRI
NIM                     : 1122336
BIDANG PKP     : PERKEBUNAN

LOKASI              : MAKASSAR, SULAWESI SELATAN

PROGRAM STUDI AGROINDUSTRI
JURUSAN TEKNOLOGI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI PANGEKP
2015

LEMBAR ISIAN KEGIATAN

Pokok Bahasan         : Profil BBIHP MakassarSub Pokok Bahasan  : Pengenalan BBIHP MakassarUraian Kegiatan        : Latar Belakang, Visi dan MisiTanggal Kegiatan      : 2-10 Februari 2015Tempat Kegiatan      : Perpustakaan BBIHP Makassar
Tujuan Kegiatan:
Pengenalan, mengetahui profil dan lokasi BBIHP Makassar.
Prosedur Kerja :
Memasuki kantor BBIHP, mendengarkan penjelasan singkat.
Hasil dan Pembahasan :
A.           Lokasi BBIHP Makassar
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar beralamat di Jl. Racing Center No. 28, Jl. Prof Abdurahman Basalamah No. 28 Makassar 90231.
B.            Sejarah Singkat
Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) adalah lembaga pemerintah di bidang penelitian dan pengembangan di bawah Badan Pengkajian Kebijakan Iklim dan Mutu Industri, Kementerian Perindustrian. Lembaga tersebut didirikan pada tahun 1947 dengan nama “Laboratorium Voor Schelkunding Onderzook”, sebagai cabang dari Laboratorium Pusat di Bogor. Pada tahun 1952 nama lembaga ini berubah menjadi Balai Penyelidikan Kimia Cabang Makassar dan pada      tahun 1961 berubah menjadi Balai Penelitian Kimia. Selanjutnya pada tahun 1980 institusi direorganisasi menjadi Balai Penelitian dan Pengembangan Industri Ujung Pandang. Reorganisasi kembali terjadi pada tahun 2002 menjadi          Balai Besar Industri Hasil Perkebunan.

C.           Visi dan Misi
Visi
Menjadi Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam Bidang Industri Hasil Perkebunan dan Peyediaan Layanan Jasa Teknis yang Unggul dan Terdepan.
Misi
a.    Meningkatkan kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi yang inovatif dan berorientasi pada kebutuhan industri.
b.    Meningkatkan pelayanan jasa teknis yang berkualitas dan profesional.
c.    Memperluas jejaring dengan industri dan lembaga terkait lainnya.
D.           Tujuan BBIHP Makassar
BBIHP mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan penelitian, pengembangan, standardisasi, pengujian, sertifikasi, kalibrasi dan pengembangan kompetensi industri hasil perkebunan, dan menyelenggarakan beberapa fungsi antara lain memberikan pelayanan jasa teknis penelitian dan pengembangan industri hasil perkebunan; rancang bangun dan perekayasaan, standardisasi; pengujian, kalibrasi, sertifikasi, konsultasi dan pelatihan.
Penelitian dan Pengembangan: Kegiatan Litbag difokuskan pada:
1.    Pemanfaatan sumber daya berbasis komoditi perkebunan seperti kakao, kopi, kemiri, cengkeh, kelapa, kelapa sawit, mente, lada, vanili dan jarak untuk menaikkan nilai tambah komoditi tersebut.
2.  Inovasi teknologi bahan baku termasuk gugus-gugus fungsionalnya, bahan subsititusi impor, proses dan produk.
3.    Rancang bangun dan perekayasaan mesin peralatan pengolahan komoditi hasil perkebunan.
4.    Pengolahan dan pemanfaatan limbah industri hasil perkebunan.
Standardisasi: Kegiatan ini meliputi rancangan, penerapan, pengawasan dan revisi standar SNI industri hasil perkebunan, khususnya untuk metode uji dan standar kualitas. Standar ini difokuskan pada bahan baku, bahan pembantu dan produk.
Pengujian: Laboratorium pengujian BBIHP Makassar sudah berpengalaman dalam memberikan jasa pengujian mutu bahan baku, bahan pembantu, produk, dan limbah industri dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI), Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri atau Standar Internasional lainnya. Laboratorium Pengujian sejak 19 Juli 2012 mendapat sertifikat akreditas SNI ISO/ICE 17025 : 2008 (LP-110-IDN) dari Komite Akreditas Nasional (KAN) Badan Sertifikasi Nasional.
Kemampuan dan lingkup pengujian yang dimiliki:
1.    Pengujian mutu produk makanan dan minuman: AMDK, garam konsumsi beryodium, mi instan, tepung terigu, gula pasir, gula rafinasi, biskuit, udang beku, abon, minyak goreng, kecap, saus, kopi bubuk, kakao bubuk, sirop, minuman beralkohol, dan lain-lain.
2.      Pengujian mutu produk kimia: pupuk, semen portland, dan kapur tohor.
3.  Pengujian mutu produk bahan bangunan: batu bata, paving stone, genteng, marmer, baja lembaran lapis seng, baja tulangan beton, batu-batuan, besi, kayu lapis, dan balok kayu.
4.    Pengujian mutu bahan baku hasil perkebunan dan pertanian: biji kakao, biji kopi, biji jagung, geplek, kemiri, dan bungkil kopra.
5.      Pengujian limbah: emisi, udara ambient, cair, padatan, dan B3.
6.      Pengujian kualitas air permukaan: air baku, sumur, sungai, danau, dan laut.
Sertifikasi: Lembaga sertifikasi produk BBIHP “LSPro BBIHP Makassar” memberikan layanan sertifikasi bagi kepastian mutu produk dengan mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI).
Ruang lingkup sertifikasi:
1.      SNI 01-3351-2000: Mi instan.
2.      SNI 01-3553-1996: Air dalam kemasan.
3.      SNI 01-3556-2000: Gram konsumsi beryodium.
4.      SNI 01-3751-2000: Tepung terigu sebagai bahan makanan.
5.      SNI 02-2801-1998: Pupuk urea.
6.      SNI 02-2803-2000: Pupuk NPK padat.
7.      SNI 02-3769-1995: Pupuk SP-36.
Konsultasi: Penyusunan dan penerapan dokumen; pengujian atau kalibrasi sesuai SNI ISO 9001: 2008 untuk industri; cara produksi makanan yang baik/GMP untuk industri makanan dan minuman; dan Sertifikasi Produk Penggunaan Tanda (SPPT) SNI untuk industri.
Perpustakaan: Perpustakaan BBIHP mempunyai koleksi buku sekitar 3000 judul termasuk textbook, jurnal litbang, standardisasi dan lain-lain. Untuk mensosialisasikan hasil-hasil litbang dan perguruan tinggi, BBIHP menerbitkan Jurnal Industri Hasil Perkebunan (JIHP).
Kalibrasi: Kalibrasi peralatan ukur laboratorium dan instrumen bertujuan untuk menjamin keakuratan pengukuran yang tinggi. Laboratoium kalibrasi BBIHP Makassar sejak 21 juli 2011 mendapat sertifikasi akreditas SNI ISO/IEC 17025: 2008 (LK-139-IDN) dari Komite Akreditas Nasional (KAN) Badan Standardisasi Nasional dengan layanan jasa kalibrasi antara lain:
1.    Timbangan elektronik      8. Pipet volum
2.    Oven                                9. Pipet ukur
3.    Tanur                             10. Gelas ukur
4.    Waterbath                      11. pH meter
5.    Inkubator                       12. Turbidy meter
6.    Buret                              13. TDS meter
7.    Labu ukur                      14. Peralatan ukur/instrumen lainnya
Pelatihan: Tujuan pelatihan adalah untuk mentrasfer pengetahuan dan teknolgi tertentu kepada tenaga kerja industri dan perajin untuk meningkatkan kemampuan mereka.
Jenis pelatihan yang disediakan sebagai berikut:
1.    Manajemen dan teknologi pengolahan dari industri hasil perkebunan.
2.    Pencegahan polusi dan teknologi pengolahan limbah.
3.    Sistem manajemen, seperti ISO 17025 (laboratorium), ISO 9001 (mutu), HACCP (keamanan pangan) dan ISO 14000 (lingkungan).
4.    Standardisasi dan penerapan SNI. 
E.            Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Balai Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar tercantum pada bagian berikut:
Sumber: Balai Besar Industri Hasil Perkebunan (BBIHP) Makassar, 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar